Kelas menengah perah

Habis merenungi tagihan pajak, lalu mbatin… Terlalu kaya untuk dapat tunjangan macam-macam, terlalu miskin untuk dapat potongan pajak; itulah yang dinamakan kelas menengah, kegencet atas bawah, lalu jadi sapi perah. Tapi saya tetap percaya dan taat pajak sih. Paling engga, kelihatan jelas ke mana larinya pajak yang saya bayar setiap tahun dengan hati perih itu. Misalnya antara lain dalam bentuk sarana perpustakaan alias médiathèque yang super canggih. Masa yah, saya sempat terpana norak waktu melihat alat scan buku yang cara kerjanya cuma dengan meletakkan buku di atasnya. Kalau mau pinjam buku tanpa antri pun kita bisa men-scan sendiri buku-buku yang mau kita pinjam. Lalu berapa buku (termasuk komik, majalah dll) yang bisa dipinjam? 15 buku, plus 2 CD dan 1 DVD. Semuanya bisa dipinjam sampai 4 minggu dan sama sekali gratis. 

Selain itu, médiathèque biasanya juga menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk anak dan remaja, yang, tentunya, bisa diikuti dengan gratis. Ada pembacaan dongeng, pemutaran film khusus untuk anak-anak, macam-macam games dll. Anak saya yang umurnya belum sampai 2 tahun pun sudah punya kartu anggota sendiri lho :). Jadi…, yah… mau gak mau, rela deh saya ditodong negara *tapi teteup gak rela bayar iuran tipi yang tiap tahun naik, HIH*.

2 komentar di “Kelas menengah perah

  1. Bonjour,
    oke banget nih blog-nya mbak, aku belum pernah ke prancis (pengen bgt someday), baca blog ini jadi punya gambaran khidupan disana :))
    ditunggu tulisan lainnya yah

Tinggalkan komentar